Aksara Jawa (Legena/Carakan)
Yang harus
diingat adalah Bahasa tulis yang asli dari Indonesia adalah Aksara Jawa, Aksara
Madura, Aksara Bali, dan masih banyak lagi. Sedangkan aksara yang sering kita
gunakan adalah aksara latin (alphabet) yang sebenarnya bukan asli dari
Indonesia melainkan dari Yunani. Kenapa Bahasa Indonesia yang merupan turunan
dari Bahasa melayu menggunakan aksara latin (alphabet)? Hal itu dikarenakan Bahasa
melayu tidak memiliki aksara tulis seperti Jawa, Madura, dan Bali. Maka ketika
Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai Bahasa Nasional, mau tidak mau kita juga
menggunakan aksara impor, yaiku aksara Latin (alphabet)
Nah kali
ini mari kita Bahas lebih lanjut tentang AKSARA JAWA, Sebenarnya aksara Jawa
ini juga merupakan turunan dari Bahasa Jawa Kuna yang berkembang pada jaman
kerajaan dulu, dan kemudian berkembang menjadi aksara Jawa, Madura, Bali, yang
bentuk Aksaranya bisa dikatakan identik.
Banyak
orang yang beranggapan bahwa AKSARA JAWA hanya Ha, Na, Ca, Ra, Ka, Da, Ta,
sampai Ma, Ga, Ba, Tha, Nga. Tapi sebenarnya masih banyak lagi. Mari kita Bahas
dari dasar dulu yaiku
1. PANULISANE AKSARA CARAKAN/LEGENA
Ing ndhuwur
iku diarani aksara legena, aksara legena yaiku aksara Jawa sing durung
kawuwuhan sandhangan (I,u, e, o), pasangan. Cacahe aksara legena/carakan iki
ana 20.
(diatas
adalah aksara legena, aksara legena adalah aksara Jawa yang belum ketambahan
sandangan (I,u,e,o,ng), pasangan. Jumlah dari aksara legena/carakan ini ada 20)
2. Tuladha Panulisan Aksara legena
(Contoh penulisan Aksara legena)
Panulisan
aksara iki gampang wae, dadi mung kari nulis kaya dene wujud aksarane. Kaya tuladha
ing ndhuwur, nalika arep nulis nata mung kari nggoleki lan nulis aksara na
dijejerne aksara ta.
(penulisan
aksara legena ini sebenarnya sangat gampang, jadi tinggal menulisa seperti
bentuk aksaranya. Seperti pada contoh diatas. Ketika akan menulis Nata, hanya
tinggal mencari aksara legena Na dan setelah itu aksara legena Ta yang ditulis
setelahnya)
No comments:
Post a Comment